Tranformasi Digital, Experience Economy dan Peran Program Studi Sistem Informasi
Program studi sistem informasi memainkan peran penting dalam revolusi transformasi digital. Mahasiswa dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk merancang, menerapkan, dan mengelola sistem informasi yang mendukung organisasi dalam mencapai tujuan strategis mereka. Terkait transformasi digital, ada hal menarik yang dapat kita cermati, bahwa kondisi pandemi, dan potensi resesi ekonomi nasional dan global rupanya tidak memperlambat langkah transformasi digital, namun justru semakin mengakselerasi. Studi yang dilakukan oleh IDC, juga didukung oleh beberapa studi lainnya menunjukkan adanya trend peningkatan investasi dalam hal adopsi transformasi digital.
Hal ini menarik karena tampak berkontradiksi dengan fenomena yang saat ini kita saksikan, dimana startup-startup berbasis teknologi digital yang awalnya digadang menjadi ujung tombak ekonomi digital, primadona next economy, justru mengalami gejolak yang mengakibatkan banyak dari mereka yang terpaksa harus merumahkan sebagian karyawan mereka, bahkan juga tidak sedikit yang sampai harus gulung tikar. Istilah-istilabh premium seperti unicorn, decacorn sudah bukan sesuatu yang wah lagi, karena kenayataannya banyak dari startup digital yang menyandang status tersebut ternyata measih mengalami kerugian operasional yang cukup besar. Pertanyaannya, mengapa bisa terjadi 2 kondisi yang saling berkontradiksi? Atau benarkah kedua hal ini saling berkontradiksi?
Jika ditelisik lebih jauh, kedua hal tersebut memang tampak berkontradiksi, namun sebenarnya tidak karena 2 hal yang secara fundamental berbeda walau tampak serupa. Fenomena gejolak bisnis yang khususnya sedang dihadapi oleh banyak startup digital lebih karena efek domino dari pelemahan ekonomi global yang mengarah pada resesi sehingga menyebabkan pemberi modal lebih selektif dalam menggelontorkan modal, ditambah juga model bisnis startup digital yang dalam banyak kasus cenderung ambisius dan beresiko. Dalam kasus transformasi digital, lingkupnya jauh lebih luas, karena tidak terbatas hanya pada sektor berbasis teknologi, namun merambah hampir di semua sektor dan semua skala. Alasan mengapa transformasi digital menjadi hot topic saat ini adalah perubahan perilaku konsumen yang mengarah pada experience economy. Tulisan ini tidak secara spesifik membahas ‘experience economy’, namun secara umum experience economy berfokus pada customer experience dalam rangka membangun engagement. Engagement sendiri dapat mencakup emotional, kontekstual, kenyamanan dan sosial.
Salah satu keunikan dari program studi Sistem Informasi ada pada kapabilitas untuk memahami dan menggunakan teknologi bagi kepentingan organisasi. Kapabilitas tersebut dicapai dengan karakteristik kurikulum Sistem Informasi yang mengkombinasikan pengetahuan terkait teknologi informasi dengan pengetahuan terkait manajemen (manajemen organisasional & teknologi). Hal lain yang juga penting adalah kemampuan mengkombinasikan hardskills dan softskills yang mengarah pada mindset critical-thinking dan problem-solving thinking. Customer experience dan engagement hanya dapat dicapai dengan terlebih dahulu memahami perilaku kustomer melalui berbagai pendekatan seperti user persona, customer journey mapping yang mana menjadi salah satu kompetensi fundamental dari lulusan bidang Sistem Informasi.
Program studi Sistem Informasi UKRIDA (Universitas Kristen Krida Wacana) mengangkat tema unik digital product prototyping and management. Tema ini dipilih atas dasar trend kebutuhan experience economy yang bersifat agile, secara umum kelompok kompetensi yang dibangun mencakup kompetensi analisa dan pemodelan bisnis, kompetensi analisa dan visualisasi data, kompetensi digital marketing, kompetensi manajemen produk digital, kompetensi desain dan riset produk digital (UI/UX), serta kompetensi fundamental sehubungan dengan pengembangan aplikasi web maupun mobile secara cepat / rapid. Kunci utama dari kompetensi lulusan Sistem Informasi adalah kemampuan untuk berpikir kritis, analitis, sistematik dan kreatif dalam memecahkan masalah, tantangan organisasi maupun bisnis dengan solusi integratif berbasis teknologi informasi.
Studi menunjukkan bahwa transformasi digital membutuhkan sumberdaya manusia yang memiliki wawasan terkait manajemen bisnis dan teknologi. Karena transformasi digital esensinya adalah sebuah transformasi bisnis, maka salah satu kapabilitas unik dari seorang lulusan sistem informasi adalah mampu melakukan diagnosa dan analisa akar permasalahan bisnis maupun organisasional sebelum menentukan solusi berbasis teknologi informasi, jadi konteks utamanya haruslah berfokus pada kebutuhan dan tantangan bisnis, organisasional. Studi juga menunjukkan, banyak kasus kegagalan transformasi digital terjadi karena organisasi salah mempersepsikan transformasi digital sebatas hanya sebagai aktivitas adopsi atau implementasi teknologi semata.
Dari kacamata ‘experience’, program studi Sistem Informasi UKRIDA juga menawarkan beberapa pengalaman unik dalam proses pembelajaran mahasiswa, mulai dari integrasi kurikulum dengan program eCourse, dimana materi pembelajaran disediakan secara elektronis oleh narasumber profesional yang merupakan praktisi di bidangnya, pendekatan belajar yang bersifat blended dengan memanfaatkan LMS (Learning management System) untuk fleksibilitas belajar, integrasi kurikulum dengan program kampus merdeka yang mengijinkan mahasiswa belajar dan memperoleh pengalaman diluar program studi sampai dengan 3 semester, program penelitian bersama dosen untuk mahasiswa yang ingin mengembangkan kemampuan riset, program pengembangan portofolio dengan memberikan insentif kepada mahasiswa yang proaktif serta keterlibatan mahasiswa dalam projek-projek potensial. Selain skill teknis, mahasiswa juga diarahkan pada program pengembangan softskills melalui kegiatan kemahasiswaan, projek-projek, pola pikir ‘service design thinking’. Harapannya tentu saja untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki bekal yang relavan dan fundamental yang kuat setelah menempuh studi S1-nya di program studi Sistem Informasi UKRIDA selama 3.5-4 tahun.
Marcel, S.Kom., M.TI., ITIL, COBIT5, PRINCE2, AgilePM
Salah satu dosen prodi Sistem Informasi UKRIDA dengan fokus keilmuan terkait transformasi digital, IT governance and service management, IT infrastructure.
Responses